Bukan suatu hal yang mengejutkan lagi saat ini melihat perangkat atau piranti telekomunikasi memiliki kamera yang terintegrasi pada bodinya. Bahkan teknologi ini sudah sangat berkembang, sehingga bukan hanya satu kamera tetapi dua sampai tiga, bahkan yang terbaru empat kamera belakang (Nokia 9 Pureview bahkan punya lima kamera belakang) serta kamera untuk bagian depan juga sudah mulai banyak digunakan. Tentu perkembangan teknologi semacam ini sangat menarik untuk diikuti. Tapi ada baiknya jika kita melihat bagaimana awalnya, atau lebih tepatnya ponsel pertama yang memiliki kamera pada bodinya.
Kyocera VP-210, ponsel pertama di dunia yang diproduksi massal dan dijual secara umum pada tahun 1999 |
Jika kita mengingat-ingat beberapa merk atau brand ponsel terkenal beberapa tahun yang lalu, katakanlah sepuluh tahun lalu atau bahkan lebih, maka brand paling inovatif saat itu adalah Nokia. Nokia pada masa kejayaannya merupakan brand yang inovatif dalam mengembangkan ponsel, mulai dari bentuk hingga teknologi-teknologi yang digunakannya. Misalnya ponsel dengan bentuk menyerupai daun, atau ponsel yang memiliki keypad fisik berbentuk seperti kupu-kupu dan sebagainya.
Pun pada soal kameranya, Nokia pada saat itu terus berinovasi mengembangkan ponsel berkamera dengan berbagai bentuk yang menarik dan atraktif. Tetapi apakah Nokia merupakan brand pertama yang menanamkan kamera pada ponselnya? Ternyata tidak. Pada sekitar 20 tahun lalu ketika Nokia belum mencapai masa kejayaannya, ada beberapa brand yang rupanya berlomba-lomba membuat ponsel berkamera. Dan beberapa brand di bawah ini bisa disebut sebagai yang pertama.
Hal ini tentu bisa diperdebatkan mengenai ponsel apa yang memiliki kamera. Tetapi mungkin fungsinya yang lebih menyerupai dengan apa yang ada saat ini, Kyocera bisa menjadi yang terdekat. Lebih jauh lagi, pada tahun 1993 sudah ada prototype ponsel yang dibuat oleh Daniel A Henderson, yang bisa disebut sebagai "wireless picturephone technology" yang diberi nama The Intellect. Perangkat ini mampu mengirim dan menerima gambar dan video secara nirkabel. Prototype ini sekarang berada di Smithsonian’s National Museum of American History.
Tahun tahun selanjutnya juga ada beberapa perangkat yang mencoba untuk menggabungkan kamera dengan perangkat telekomunikasi.
Kyocera VP-210 |
Sementara Kyocera, melalui ponsel bernama VP-210 bukan cuma berhasil membuat prototype tetapi benar-benar memproduksinya dan menjualnya ke publik. Ponsel tersebut memiliki sebuah kamera besar di bagian depan, tepat di atas layar agak ke pinggir, mirip dengan apa yang disebut dengan kamera selfie saat ini. Meski berukuran besar, kamera Kyocera VP-210 ini hanya beresolusi 0.11MP dan hanya bisa mengambil gambar maksimal 20 foto karena keterbatasan kapasitas memori internal.
Pada saat dirilis, Kyocera VP-210 dihargai sekitar Rp 4.6 jutaan, sekitar bulan Mei 1999.
Samsung SCH-V200 |
Setahun setelahnya, ada ponsel berkamera lain menyusul Kyocera dan lagi-lagi bukan Nokia tetapi Samsung. Juni 2000, Samsung merilis ponsel SCH-V200 di Korea Selatan. Kamera pada ponsel ini mampu mengambil sekitar 20 gambar sebelum kapasitas memori internalnya penuh. Sementara untuk resolusinya, kamera pada ponsel SCH-V200 ini memiliki resolusi 0.35MP. Ketika dirilis, ponsel Samsung ini dihargai sekitar Rp 8 jutaan pada awal tahun 2000. Harga yang sangat mahal.
Sharp J-Phone |
Berselang beberapa bulan setelahnya, pada November 2000, brand Jepang lain yaitu Sharp juga berhasil membuat ponsel berkamera pertamanya. Ponsel yang diberi nama Sharp J-Phone ini memiliki kamera beresolusi 0.11MP, tetapi memiliki keunggulan mampu mengirimkan gambar yang baru saja diambil langsung via ponsel menggunakan email. Berbeda dengan milik Samsung yang harus memindahkan gambar ke komputer jika ingin mengirim gambar tersebut.
Sanyo SCP-5300 |
Sementara di belahan dunia lain, di Amerika ponsel berkamera berhasil diproduksi oleh brand bernama Sanyo SCP-5300. Tepatnya pada tahun 2002, ponsel tersebut berhasil dirilis di Amerika bekerja sama dengan Sprint. Desainnya cukup menarik karena berbentuk clamshell alias buka tutup dengan memiliki kamera beresolusi 0.3MP. Perangkat ini cukup berharga karena masuk dalam list oleh majalah Time sebagai perangkat telekomunikasi yang paling berpengaruh. Ketika dirilis, Sanyo SCP-5300 dihargai sekitar Rp 5.7 jutaan.
Nah itulah beberapa ponsel berkamera pertama yang dijual secara umum. Kini, selang berpuluh tahun kemudian, teknologi kamera pada ponsel berkembang dengan sangat dinamis dan cepat, bahkan sangat cepat sehingga teknologinya pun hampir bisa mengimbangi kamera professional. Lalu, dengan melihat teknologi di sektor kamera ponsel sekitar 20 tahun yang lalu, bisakah kita membayangkan bagaimana teknologi kamera pada ponsel 20 tahun mendatang? Silahkan tuliskan prediksi kalian di kolom komentar di bawah. (androidauthority.com)
0 Comments